PENGECATAN DASAR
1. Penggunaan perlengkapan perlindungan
pada pengecatan
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 :
1). Mamahasiswa dapat membedakan berbagai
perlengkapan perlindungan pada pengecatan.
2). Mahasiswa dapat menjelaskan penggunan
perlengkapan perlindungan pada pengecatan.
b. Materi Pembelajaran 1 :
1).
Tipe Pengaman
(a).
Kacamata (Goggless)
Kacamata (goggles) berfungsi
untuk melindungi mata dari cat dan thinner, serta dari putty atau partikel
metal yang timbul pada saat pengemplasan (sanding)

2).
Respirator
(a). Masker partikel
Masker partikel dikenakan dalam setiap
operasi yang melibatkan partikel-partikel berterbangan,seperti misalnya pada
saat pengamplasan dempul (putty sanding). Ada dua tipe utama masker partikel,
yaitu yang sederhana, tipe disposable dan tipe dengan filter yang bisa diganti
(with replaceable filter). Yang
menapun tipe yang digunakan perhatikanlah batas waktu penggunaannya.


Referensi :
Ukuran
partikel yang mungkin dapat mempengaruhi paru-paru adalah yang dalam tingkat
0,2 sampai 5 μm. Masker partikel adalah salah satu peralatan yang paling
efektif yang dapat mencegah terhisapnya pertikel yang berbahaya.
(b). Masker Gas
Masker gas
adalah alat pelindung yang dirancang untuk mencegah gas organik (udara yang
bercampur uap bahan pelarut organik), terhisap melalui mulut atau hidung. Ada dua tipe yaitu
tipe air line dan tipe filter.
Tipe
air line memasok udara segar, udara ditekan kedalam masker melalui selang
udara.

Tipe filter,
dilengkapi dengan filter canister untuk menyerap gas organik. Dalam hal masker
tipe filter, ada suatu batas efektifitas dari kemampuan filter canaster untuk
menyerap zat-zat yang berbahaya. Apabila bahan penyerapnya telah menjadi jenuh,
maka filter akan membiarkan uap yang berbahaya lewat. Waktu mulai dari filter
masih baru sampai filter menjadi jenuh disebut ”break-through time”. Waktu
break-through dari suatu filter canister tergantung pada kepadatan uap. Hal
terpenting yang harus diperhatikan dalam menggunakan masker gas adalah untuk
mengganti filter canister sebelum waktu break-through berlalu. Demikian pula
perlu diperhatikan karena terekspos kelembaban, maka kemampuan penyerapan
filter mulai menurun pada saat canister dibuka. Setiap tipe bahan penyerap
canister dirancang untuk gas tertentu, untuk pengecatan automobile, pastikanlah
untuk menggunakan yang dirancang bagi pelarut organik.
Ada masker
tipe lain pula, yaitu terbuat dari gauze sederhana dan carbon yang diaktifkan,
tetapi jangan digunakan sebagai pengganti masker gas.


3).
Pakaian Kerja dan Topi Paint Technician
Disamping untuk melindungi
badan painter dari semprotan cat, pakaian kerja dan topi juga berguna untuk
melindungi painter dari debu. Ada beberapa pakaian pelindung yang terbuat dari
material anti-static.

Pakaian kerja dan Topi Paint Technician
4). Sarung tangan
Sarung tangan digunakan
untuk melindungi tangan seseorang pada saat menggunakan sander atau mengangkat
bodi part.

Sarung Tangan
5). Sarung tangan Tahan Pelarut (solvent resistant gloves)
Sarung
tangan ini mencegah penyerapan solvent (pelarut) organik kedalam kulit.
Disamping untuk pekerjaan pengecatan, sarung tangan ini dapat dipakai juga pada
saat mengoleskan sealer.

Sarung Tangan Tahan Pelarut
6). Sepatu
Pengaman (Savety Shoes/anti static shoes)
Sepatu ini memiliki plat
metal disekeliling ujung telapak kaki dan sol yang tebal untuk melindungi kaki.
Ada pula tipe sepatu pengaman yang memiliki sifat anti-statik.

Sepatu Pengaman
1.
Penggunaan Item Pengaman
a). Persiapan permukaan (mengupas cat, putty, dan mengamplas surfacer)
a.
Topi technician
b.
Kacamata (goggles)

c.
Pakaian kerja technician
d.
Sarung tangan
e.
Sepatu pengaman
b). Color
Matching, Operasi persiapan permukaan
(Aplikasi
Putty, Degreasing)
§ Topi Technician
§ Kacamata (goggles)
§ Masker Tipe Filter
§ Pakaian kerja technician
§ Sarung tangan tahan-pelarut
§ Sepatu pengaman


§ Topi Technician
§ Pakaian Kerja Technician
§ Sepatu Pengaman

§ Masker air line (tipe Hood)
§ Mantel kerja paint technician
§ Sarung tangan tahan-pelarut
§ Sepatu pengaman (sepatu anti static)
c. Rangkuman Materi 1
1). Pekerjaan pengecatan merupakan pekerjaan yang mengandung resiko
cukup besar baik bagi painter maupun obyek painting.
2). Untuk kepentingan keamanan bagi painter maupun obyek painting maka
diperlukan peralatan pengamanan.
3). Perlengkapan pengamanan antara lain sebagai berikut:
§ Kacamata yang berfungsi
untuk melindungi mata dari cat dan thinner, putty/dempul, serta
partikel-partikel lainnya.
§ Masker partikel, yang
berfungsi untuk melindungi hidung, mulut painter dari partikel-partikel yang
berterbangan pada saat pekerjaan pengamplasan maupun spraying/penyemprotan.
§ Masker gas sebagai
peindung yang dirancang untuk mencegah gas organik terhisap melalui mulut atau
hidung.
§ Pakaian kerja dan topi,
berfungsi sebagai pelindung badan paniter dari semprotan cat.
§ Sarung tangan, digunakan
untuk melindungi tangan pada saat melakukan pekerjaan penyemprotan.
§ Sepatu pengaman, untuk
melindungi kaki.
d. Tugas Materi 1
1). Identifikasilah alat pengamanan pada ruang pengecatan (spray booth)
2). Gambarkan sketsa peralatan pengaman bagi
pekerja pada bidang pendempulan dan pengamplasan
e. Tes Formatif Materi 1
1). Untuk memberikan rasa aman bagi painter diperlukan seperangkat
peralatan pengaman, sebutkan perlatan pengaman tersebut ?
2). Apa yang saudara lakukan jika di sekolah tidak tersedia peralatan
pengaman tersebut.
3). Jika saudara akan melakukan pencampuran warna (color matching) perlengkapan pengaman apasaja
yang saudara siapkan.
f. Kunci Jawaban
Jawab :
1). Peralatan pengaman tersebut adalah :
§ Kacamata yang berfungsi
untuk melindungi mata dari cat dan thinner, putty/dempul, serta
partikel-partikel lainnya.
§ Masker partikel, yang
berfungsi untuk melindungi hidung, mulut painter dari partikel-partikel yang
berterbangan pada saat pekerjaan pengamplasan maupun spraying/penyemprotan.
§ Masker gas sebagai
peindung yang dirancang untuk mencegah gas organik terhisap melalui mulut atau
hidung.
§ Pakaian kerja dan topi,
berfungsi sebagai pelindung badan paniter dari semprotan cat.
§ Sarung tangan, digunakan
untuk melindungi tangan pada saat melakukan pekerjaan penyemprotan.
§ Sepatu pengaman, untuk
melindungi kaki.
2). Jika sekolah tidak tersedia peralatan pengaman yang harus dilakukan
adalah bekerja berdasarkan standar
operasi dan prosedur sesuai dengan petunjuk teknis, bekerja dengan teliti dan
cermat, berusaha menggunakan pakaian kerja yang memenuhi standar bengkel.
3). Untuk melakukan color matching peralatan pengaman yang harus disiapkan
adalah :
§
Topi
§
Kacamata
§
Masker tipe filter
§
Pakaian kerja
§
Sarung tangan tahan pelarut
§
Sepatu pengaman.
g. Lembar
Kerja 1
1).
Alat dan Bahan
a). Peralatan pengaman
b). 1 Unit fender
c). Peralatan pengecatan, spray gun, thinner,
dan primer red/meni (menyesuaikan kebutuhan).
d). Lap / majun, amplas
2). Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah perlatan tangan
sesuai dengan fungsinya.
b).
Ikutilah instruksi dari instruktur/dosen atau pun prosedur kerja yang tertera
pada lembar kerja.
c).
Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak
tertera pada lembar kerja.
3). Langkah Kerja
a).
Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien
mungkin.
b).
Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh dosen/instruktur.
c).
Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
d).
Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan
seperti keadaan semula.
4). Tugas
a). Buatlah laporan praktikum
secara ringkas dan jelas.
b).
Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi
pada kegiatan belajar 1.
- Mempersiapkan metal dasar, pengamplasan untuk proses pengecatan
a.
Tujuan Kegiatan Belajar 2 :
1). Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam bahan dan peralatan
pengecatan
2). Mahasiswa dapat menjelaskan standar operasional dan prosedur
pengecatan pada bodi kendaraan
3). Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan karakteristik peralatan
pengecatan untuk standar industri dan karoseri
b.
Uraian Materi 2.
1) Peralatan Pengecatan
a). Amplas / sand paper
Amplas berfungsi untuk menghaluskan
permukaan dengan cara digosokkan, halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan
oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar angka
yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasir amplas
tersebut. Amplas digunakan untuk mengamplas lapisan cat, putty (dempul) atau
surfacer. Tersedia dalam bermacam-macam bentuk, material serta kekasarannya.
(1). Klasifikasi Bentuk, berdasarkan bentuknya
amplas dibedakan menjadi tipe roll dan tipe lembaran. Tipe roll ada yang
berbentuk membulat dan ada yang berbentuk empat persegi panjang. Demikian juga
tipe lembaran dibedakan dalam bentuk bulat dan empat persegi panjang.
(2).
Klasifikasi cara pemasangan, berdasarkan klasifikasinya amplas dibedakan tipe
adhesive, tipe velcro, dan tipe non adhisive.

Amplas Tipe Roll dan Tipe Lembaran
(3).
Klasifikasi material, berdasarkan materialnya perbendaan didasarkan pada jenis
material belakang dan material partikel abrasifnya. Berdasarkan material
belakang ada empat jenis, yaitu kertas, kertas tahan air, kain, dan fiberglass.
Ditinjau dari material partikel abrasifnya dibedakan ada yang terbuat dari
silicon carbide, dan ada yang terbuat dari oxidized aluminium.
Amplas terdiri dari partikel
abrasif yang diletakkan pada material backing. Partikel abrasif yang terbuat
dari silicon carbide, terpecah-pecah menjadi butiran kecil pada saat
pengamplasan, dan secara konstan memunculkan tepian yang baru dan tajam.
Partikel-partikel ini sangat sesuai untuk mengamlpas (sanding) cat yang relatif
lunak. Sebaliknya, karena partikel aluminium oxide sangat kuat dan tahan aus,
maka material ini sangat sesua untuk mengamplas (sanding) cat yang relatif
keras.
Ada dua metode yang digunakan dalam melapisi
partikel abrasif pada material backing, yaitu metode lapisan terbuka dan
lapisan tertutup. Pada metode lapisan terbuka, ada jarak yang lebih lebar
diantara partikel-pertikel. Hal ini memungkinkan partikel yang diamplas
terlepas dari partikel abrasif, dan mencegah permukaan amplas menjadi
tersumbat. Metode lapisan terbuka ini terutama digunakan untuk pengamplasan
kering (dry-sanding). Amplas tipe
lapisan tertutup memiliki partikel abrasif yang dikemas rapat dan digunakan
terutama untuk pengamplasan basah (wet sanding), dimana tidak ada resiko amplas
menjadi tersumbat.
(4). Klasifikasi Grit
(kekerasan)
Nomor grit biasanya dicetak
pada bagian belakang amplas. Semakin besar nomor grit, semakin halus partikel
abrasifnya. Rentang nomor dari nomor grit yang digunakan untuk pengecatan
automotif adalah antara #60 dan #2000. Tabel berikut memperlihatkan perbedaan
nomor grit secara umum.
No. Grit
|
#60
|
#80
|
#120
|
#180
|
#240
|
#320
|
#600
|
#1000
|
#1500
|
#2000
|
Tipe pekerjaan
|
Mengupas cat
|
|||||||||
Mengamplas dempul plastik
|
||||||||||
Mengamplas surfacer
|
||||||||||
Mengamplas cepat setelah aplikasi top coat
|
Sebelum menggunakan amplas, faktor yang
sangat penting adalah memilih nomor grit yang berpengaruh pada hasil kerja, dan
seberapa lama pekerjaan dilakukan. Sebagai contoh pemborosan waktu dan tenaga
akan terjadi, apabila amplas dengan kekasaran yang halus, misal #600 digunakan
untuk mengupas cat aslinya, apabila top coat diaplikasi setelah mengupas
permukaan dengan amplas yang memiliki grit #60, maka tidak akan diperoleh
lapisan akhir yang halus, seberapapun lapisan diaplikasikan. Dalam praktek
tanda yang ditinggalkan oleh amplas dengan grit #80 tidak dihilangkan dengan
mudah oleh grit #200. oleh sebabitu, yang penting untuk dilakukan adalah
berganti pada grit yang lebih halus secara bertahap, sehingga dapat
menghilangkan goresan yang ditiggalkan oleh amplas terdahulu.

(5). Material sanding
tipe lain
Disamping amplas, ada pula material sanding
yang lain, yaitu material dimana syntetic fiber dapat dikusutkan seperti felt. Menggunakan adesif, partikel abrasif
dikaitkan satu sama lain oleh fiber. Oleh karena fleksibilitasnya, maka
materialini sangat sesuai untuk pekerjaan sanding permukaan yang memiliki
konfigurasi panel relatif komplek (rumit), yang tidak mudah dijangkau oleh
amplas. Oleh karena ketahanan air dan keandalannya yang tinggi maka ia dapat
digunakan pada pengamplasan basah dan pengamplasan kering.

b). Kompressor
Kompressor berfungsi untuk
menghasilkan udara bertekanan, sesuai dengan yang dikehendaki karakteristik cat
dan spraygun yang digunakan. Kompresor harus sesalu diletakan di tempat sejuk
dan bebas debu, tetapi jangan terlalu jauh dari ruangan penyemprotan karena hal
ini akan mengakibatkan berkurangnya tekanan apabila pipa udara terlalu panjang.
c). Blok Tangan / Hand block
Blok tangan adalah blok dimana amplas ditempelkan dan digunakan
untuk pengamplasan manual.

Gambar
1. Blok Tangan
d). Sander
Sander
adalah sanding tool yang diberi power dimana amplas dipasang dan digunakan untuk
mengamplas lapisan cat, putty / surfacer. Menurut tipe power yang
digunakan sander dapat dibagi menjadi : Tipe elektrik yaitu yang
menggunakan tenaga elektrik dan Tipe pnumatik yaitu menggunakan
udara bertekanan.


Gambar 2. Tipe Elektrik Gambar 3. Tipe Pneumatic
e). Spray
gun
Spray
gun adalah suatu peralatan yang
menggunakan udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada
permukaan kerja. Spray gun yang digunakan dalam pengecatan
khususnya bidang otomotif menggunakan tipe gravity
feed dan suction feed.
-
Gravity feed adalah spray gun dengan paint cup terletak
diatas spray gun body.
-
Suction feed adalah spray gun dengan paint cup terletak
dibawah spray gun.

Gambar 4. Tipe Gravity
feed Gambar 5. Tipe Suction feed
f). Batang Pengaduk (Agitating Rod).
Agitating
Rod digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, untuk membentuk suatu kekentalan yang merata dan juga
untuk membantu mengeluarkannya dari kaleng. Bahan ini terbuat dari metal atau
plastik, dan beberapa diantaranya memiliki skala untuk mengukur hardener dan thinner.

Gambar 6. Tipe Plastik Gambar 7. Tipe Metal
g). Spatula
(Kape)
Spatula
digunakan untuk mencampur putty atau
aplikasi pada permukaan benda kerja. Bahan ini terbuat dari plastik, kayu dan
karet. Setelah penggunannya spatulla
harus dibersihkan secara menyeluruh dengan solvent,
karena apabila masih ada putty yang
tertinggal dan mengering pada spatulla,
maka putty akan mengeras dan membuat spatulla tidak dapat digunakan kembali.

Gambar
8. Spatula
h).
Air Duster Gun
Air duster gun digunakan untuk membersihkan permukaan kerja dengan cara
meniupkan udara bertekanan.

Gambar 9. Air Duster Gun
i).
Mixing Plate
Mixing Plate digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, terbuat dari metal kayu dan plastik.

Gambar 10. Mixing Plate
j).
Masking Paper
Masking paper adalah kertas yang digunakan untuk
menutup area yang tidak boleh di cat.

Gambar 11. Masking Paper
2)
Bahan-bahan Pengecatan pada Bodi Kendaraan
Berikut disajikan bahan-bahan
yang perlu dipersiapkan untuk pengecatan pada bodi kendaraan .
a). Material persiapan
permukaan
Tipe material persiapan permukaan adalah
seperti dibawah ini. Pada umumnya material ini dikombinasikan dengan tipe dan
kondisi metal dasar.

(1) Primer
![]() |
Tipe lapisan primer
digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
(a). Wash Primer
Pengecatan primer yang digunakan langsung pada
metal dan dan membentuk lapisan pada permukaan metal yang mempunyai fungsi untuk
mencegah karat/adhesi dan cepat kering.
(b). Laquer Primer
Merupakan pengecatan primer yang digunakan langsung pada
metal yang mempunyai kemampuan cepat mengering dan mudah penggunaannya namun
kemampuan untuk mencegah karat/adhesi tidak sekuat prmer tipe dua komponen.
(c). Uretane Primer
Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan polysocyanate sebagai hardener.
Uretane primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adhesi yang
sangat baik.
(d). Epoxy Primer
Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener. Epoxy primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adhesi yang
sangat baik.
(2) Putty

Ada beberapa tipe dempul (putty) yang berbeda-beda tergantung pada
kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan akan digunakan, antara
lain:
(a). Polyaster Putty
Merupakan putty dua komponen yang menggunakan organik peroxide sebagai hardener. Berbagai tipe putty, tergantung pada penggunaan. Pada
umumnya, putty ini mengandung extender pigmen dan dapat digunakan untuk membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah
mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur
yang kasar.
(b). Epoxy Putty
Merupakan tipe putty dengan dua komponen yang menggunakan
amine sebagai hardener. Oleh karena sangat baik ketahanan karat dan adhesi
terhadap berbagai material dasar, maka epoxi
putty sering digunakan untuk
memperbaiki resin parts. Dalam hal kemampuan pengeringan,
pembentukan, pengamplasan, material ini lebih buruk dari pada polyester putty.
(c). Lacquer Putty
Putty ini adalah satu
komponen yang terutama terbuat dari nitrocellullose
dan alkyd atau acrylic resin. Terutama
digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (pin hole), atau penyok
kecil yang masih tertinggal setelah penggunaan surfacer.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar