Jumat, 26 April 2013

MODUL PENGECATAN DASAR 4



4). Bahan-Bahan dan Komponen dalam Pengecatan
            Bahan–bahan  yang digunakan dalam pekerjaan pengecatan antara lain sebagai berikut : 
a).  Cat Primer
            Cat primer adalah lapisan cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan plat yang berfungsi untuk memberikan ketahanan terhadap karat, meratakan adesi /daya lekat diantara metal dasar (sheet metal) dan lapisan (coat) berikutnya. Primer digunakan dalam lapisan yang sangat tipis dan tidak memerlukan pengamplasan. Dalam teknik pengecatan cat primer ada 4 jenis, yaitu :
(1). Wash primer, sering disebut etching primer, jenis ini terdiri dari bahan utama vynil butyral resin dan zinchromate pigment anti karat, dengan demikian primer ini mampu mencegah karat pada metal dasar.
(2). Lacquer primer, terbuat dari bahan nitrocellulose dan alkyd resin. Cat primer ini mudah dalam penggunaan dan cepat kering.
(3). Urethane primer, terbuat dari bahan utama alkyd resin. Merupakan resin yang mengandung polyisociate sebagai hardener. Cat primer jenis ini memberikan ketahanan karat dan mempunyai daya lekat (adhesi) yang kuat.
(4). Epoxy primer, cat primer jenis ini mengandung amine sebagai hardener. Komponen utama pembentuknya adalah epoxy resin. Epoxy primer memberikan ketahanan terhadap karat dan mempunyai daya lekat yang sangat baik.
b). Dempul / Putty
            Dempul / putty adalah lapisan dasar (under coat) yang digunakan untuk mengisi bagian yang penyok dalam dan besar atau cacat-cacat pada permukaan benda kerja. Dempul juga dipergunakan dengan maksud untuk memberikan bentuk dari benda kerja apabila bentuk benda kerja sulit dilakukan. Setelah mengering dempul dapat diamplas untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Dempul dapat digolongkan menjadi tiga macam menurut penggunaannya, yaitu :
(1). Polyester putty, sering juga disebut dempul plastik. Dempul ini menggunakan organic peroxide sebagai hardener dan mengandung banyak pigment sehingga dapat membentuk lapisan yang tebal dan mudah diamplas. Dempul jenis ini menghasilkan tekstur yang keras setelah mengering. Biasanya dempul ini diulaskan dengan menggunakan kape dempul dan dipergunakan untuk menutup cacat yang parah atau untuk memberi bentuk pada bidang.
(2). Epoxy putty, dempul ini mempunyai ketahanan yang baik terhadap karat dan mempunyai daya lekat yang baik terhadap berbagai material dasar. Bahan utama dempul ini adalah epoxy resin dan amine sebagai hardener. Oleh karena itu proses pengeringan dempul ini lama, denhan pemanasan paksa menggunakan oven pengering. Dempul ini dapat diulaskan dengan kap dempul atau disemprotkan.
(3). Lacquer putty, dempul ini dapat disemprotkan secara tipis-tipis untuk menutupi lubang kecil atau goresan-goresan pada komponen. Bahan utama pembentuknya adalah Nitrocellulose dan acrylic resin.

c). Surfacer
            Surfacer adalah lapisan (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, putty atau lapisan dasar (under coat) lainnya. Surfacer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
(1). Mengisi penyok kecil atau goresan kertas.
(2). Mencegah penyerapan top coat
(3). Meratakan adesi diatas under coat dan top coat

d). Cat warna / Top coat
            Peranan dari pada cat warna atau top coat adalah cat akhir yang memberi warna, kilap, halus bersamaan dengan meningkatkan kualitas serta menjamin keawetan kualitas tersebut.

e). Thinner/Solvent
            Thinner atau solvent berwarna bening dan berbau khas menyengat hidung. Zat cair ini mengencerkan campuran zat pewarna dan zat perekat hingga menjadi agak encer dan dapat dikerjakan selama pembuatan cat.Thinner juga menurunkan kekentalan cat agar mendapatkan viscositas yang tepat untuk pengecatan.

f). Hardener
            Hardener adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk melarutkan hardener agar memperoleh viscositas yang baik . Hardener ditambahkan pada komponen utama dari cat dua komponen yaitu acrylic atau polyester resin.

g).  Clear / Gloss
            Clear/gloss digunakn sebagai cat pernis akhir pada pengecatan sistem dua lapis untuk memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat warna dasar metalik.
      
a.      Rangkuman 3.

Secara rinci materi tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :
1).     Komponen dasar Cat terdiri dari : pigmen (zat pewarna), resin (zat perekat), solvent (pelarut/thinner), dan bahan additif.
2).     Bahan pelapis logam atau cat terdiri dari : primer yang berfungsi untuk pencegahan karat, dan meningkatkan daya adesi terhadap lapisan diatasnya; putty yang berfungsi sebagai pengisi bagian yang penyok, dan fungsi adesi; susrfacer yang mempunyai kemampuan menghaluskan permukaan, mencegah penyerapan dan fungsi adesi.
3).     Primer terdiri dari (1) wash primer yang memiliki komponen utama vinyl butyral resin dan zincromate pigment anti karat dimana telah ditambahkan hardener yang bahan utamanya phosphoric acid. Wash primer digunakan langsung pada metal, membentuk lapisan konversi kimia pada permukaan metal. Wash primer memperbaiki pencegahan karat pada material dasar dan meratakan adesi pada lapisan (coat) berikutnya. Sekalipun tersedia tipe satu-komponen, tetapi tipe dua komponen dapat memberikan pencegahan karat dan karakteristik adesi yang lebih baik, (2) lacquer primer terdiri dari nitrocellulose dan alkyd resin, lacquer primer dapat cepat mengering dan mudah penggunaanya, sekalipun pencegahan karat dan karakteristik adesi tidak sekuat primer tipe dua komponen, (3) urethane primer terbuat dari alkyd resin merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan polyisocyanate sebagai hardener. Urethane primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adesi yang sangat baik, (4) epoxy primer terbuat dari epoxy resin, merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener. Epoxy primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adesi yang sangat baik.


Kemampuan
Tipe
Wash primer
Lacquer Primer
Urethane Primer
Epoxy Primer
Ketahanan Karat
Tidak terlalu baik
Tidak terlalu baik
Sangat baik
Sangat baik
Adesi
Sangat baik
Tidak terlalu baik
Baik
Sangat baik
Pengeringan
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Tidak terlalu baik

4).  Putty (dempul) terdiri dari (1) polyster putty terbuat dari polyster resin tidak jenuh, merupakan putty tipe dua komponen yang menggunakan organic peroxide sebagai hardener. Berbagai tipe putty tergantung pada penggunaannya. Pada umumnya putty mengandung extender pigment dan dapat digunakan untuk membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan texture kasar, (2) epoxy putty merupakan putty dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener, sangat baik ketahanan terhadap karat dan adesi terhadap berbagai material dasar, tetapi kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan material lebih buruk daripada polyester putty, (3) lacquer putty adalah putty satu komponen yang terbuat dari nitrocellulose dan alkyd atau acrylic resin. Digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (pin hole) atau penyok kecil yang masih tertinggal setelah penggunaan surfacer dasar.
5).  Surfacer memiliki sifat mengisi penyok kecil, mencegah penyerapan top coat dan meratakan adesi diantara under coat dan top coat. Surfacer terdiri dari (1) lacquer surfacer yang terbuat dari nitrocellulose dan alkyd atau acrylic resin, mudah digunakan dan cepat kering, (2) urethane surfacer terbuat dari polyster, acrylic, dan alkyd resin, merupakan surfacer tipe dua komponen yang menggunakan polyisocyanate sebagai hardener. Pengeringannya lambat memerlukan pengeringan paksa dengan temperatur kira-kira 600 C (1400 F), (3) thermosetting amino alkyd surfacer, surfacer tipe dua komponen terbuat dari melamine dan alkyd resin, yang digunakan seagai primer sebelum penggunaan pengecatan bake finish (pengecatan akhir). Memerlukan pemanasan hingga temperatur 90 sampai 1200 C (190 sampai 2400 F).

Kemampuan adesi
TIPE
Lacquer surfacer
Urethane surfacer
Thermosetting amino alkyd surfacer
Adesi
Kurang baik
Baik sekali
Baik sekali
Kemampuan mengisi goresan
Kurang baik
Baik sekali
Baik sekali
Ketahanan serap
Kurang baik
Baik sekali
Baik sekali
Ketahanan air
Kurang baik
Baik sekali
Baik sekali
Pengeringan
Baik sekali
Kurang baik
 Tidak baik
Pengamplasan
Baik sekali
Baik
Baik
Pelarutan cat lama
Kurang baik
Baik
Baik
Spot repairing
Baik sekali
Kurang baik
Kurang baik


d. Tugas Materi 3
1). Buatlah gambar sederhana (sket) kronologis bahan pelapisan pada berbagai bahan.
2). Gambarkan sketsa pembuatan cat dari bahan dasar cat.
e. Tes Formatif Materi 3
1). Sebutkan macam bahan pelapisan dan fungsi masing-masing!
2). Sebutkan bahan dasar dari cat dan sebutkan fungsi masing-masing bahan dasar tersebut!
3). Jelaskan perbedaan lacquer surfacer dan urethane surfacer.
f. Kunci Jawaban Formatif Materi 3
1). Bahan yang dipalisi dapat berupa logam, kayu, tembok. Pada logam bahan pelapisan dapat berupa cat, crom, fernikel yang berfungsi mencegah karat atau korosi; pada kayu ahan pelapis berupa cat yang berfungsi mencegah lapuk; pada tembok bahan pelapis dapat berupa cat tembok yang berfungsi mencegah jamur.
2). Bahan dasar cat adalah : (a) pigment yang berfungsi sebagai daya tutup, (b) resin sebagai pengikat/perekat, (c) solvent berfungsi sebagai pelarut agar mudah diaplikasikan, dan (d) aditive yang berfungsi sebagai anti endapan, anti busa, dan anti retak.
3). Perbedaan lacquer surfacer dan urethane surfacer adalah, lacquer surfacer terbuat dari  nitrocellulose dan alkyd resin, cepat mengering karena udara luar. Urethane surfacer terbuat dari polyester, acrylic dan alkyd resin, pengeringannya memerlukan temperatur sampai 600 C (1400 F).
a.      Lembar Kerja Materi 3
1)    Alat dan Bahan
a).    1 Unit fender
b). Peralatan pengecatan, spray gun, thinner, dan primer red/meni (menyesuaikan kebutuhan).
c). Lap / majun, amplas
2)    Keselamatan Kerja
a).    Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b).    Ikutilah instruksi dari instruktur/dosen atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
c).    Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.

3)    Langkah Kerja
a).    Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b).    Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh dosen/instruktur.
c).    Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
d).   Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.
4)    Tugas
a).    Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.
b).    Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1.

4.  Penggunaan Peralatan dan Prosedur  Pengecatan
a.      Tujuan Kegiatan Belajar 4 :
1). Mahasiswa dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menggunakan peralatan Pengecatan
2).   Mahasiswa dapat menjelaskan over lapping
3). Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan pengecatan oven dan kering udara.

b. Uraian Materi 4.
            Proses  pengecatan bodi kendaraan melalui tahapan sebagai berikut : 
1). Persiapan Permukaan
Permukaan yang baik persiapannya akan menghasilkan kualitas pengecatan yang maksimal, karena kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh persiapan permukaan yang buruk. Baik tidaknya permukaan yang akan dicat ini dinilai dari kehalusan permukaan, kebersihan permukaan dari karat, lemak dan kotoran lainnya. Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam, tetapi pengasaman ni sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam. Setelah pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat guna menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang-lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam. Dapat juga diberisihkan dengan amplas dan dikombinasikan dengan disemprot air untuk membasuh semua debu, rontokan produk korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air.
Secara rinci dapat dilakukan pembersihan sebagai berikut:
a). Membersihkan permukaan metal yang akan diperbaiki dengan multi  thiner dan dikeringkan.
b). Amplas permukaan metal dengan amplas kering no. 80.
c). Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thiner dan dikeringkan.

2). Aplikasi Cat Dasar (Primer)
         Pemberian cat dasar sebagai dasar bagi cat berikutnya agar dapat melekat dengan kuat dan mempunyai daya tahan lebih lama daripada tanpa cat dasar. Penggunaan jenis cat dasar dipengaruhi oleh jenis cat akhir dan proses pengeringan yang akan dipergunakan dalam teknik pengecatan tersebut.
a). Pada permukaan yang akan diperbaiki / dicat ulang semprotkan 1– 2 lapis primer yang telah dicampur hardener dengan selang waktu antara lapisan 5-10 menit sebagai cat dasar anti karat. Biarkan kering selama kurang lebih 5 jam.
b). Amplas permukaan primer dengan amplas kering no. 320 atau amplas basah no. 600.

3).  Aplikasi Dempul (Putty)
Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan. Dempul terdapat tiga jenis yaitu (1) polyester putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung extender pigment dan dapat membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar, (2) epoxy putty, digunakan untuk memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan lebih buruk dari polyster, (3) lacquer putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole) atau penyok kecil setelah surfacer. Cara pengulasan dempul adalah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk minyak, air dan kotoran lain, selanjutnya mencampur dempul dengan 2 % hardener (untuk dempul tipe dua komponen). Kemudian mengulaskan tipis-tipis secara merata (maximal 5 mm), dan kemudian dikeringkan pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit. Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk mendapatkan permukaan yang rata dan halus.  
Secara rinci ikuti langkah-langkah berikut :
a). Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi bagian-bagian yang tidak rata. Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dikeringkan dengan lampu infra merah pada suhu ± 50 ° C selama 10 menit.
b). Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80 dilanjutkan dengan no. 180 dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkan dengan no. 320 dan no. 400.
c). Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thiner dan dikeringkan.

4).  Aplikasi Cat Pengisi Permukaan (Surfacer)
Surfecer adalah lapisan cat (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, dempul (putty) atau lapisan dasar (under coat) lainnya. Surfacer memiliki sifat-sifat dapat mengisi penyok kecil atau goresan, mencegah penyerapan top coat, meratakan adhesi antara under coat dna top coat. Jenis surfacer terdiri dari (a) lacquer surfacer, digunakan secara luas karena mudah digunakan yaitu sifat cepat kering, tetap memiliki rate lebih rendah dari surfacer yang lain, (b) urethene surfacer, memberikan pelapisan sangat baik tetapi pengeringannya lambat, (c) thermosetting amino alkyd surfacer, digunakan sebelum pengecatan bake finish, memerlukan pemanasan 90-1200 C, tetapi memberikan kemampuan pelapisan yang baik. Hal yang perlu diperhatikan bahwa semakin cepat surfacer mengering, maka semakin rendah kemampuan pelapisannya. Untuk pencampuran dan pengulasan surfacer, sama seperti pada saat pengecatan primer. Setelah lapisan surfacer kering dapat diamplas dengan amplas kering no. 400 atau amplas basah no. 600 agar diperoleh permukaan yang baik untuk menjamin hasil pengecatan yang memuaskan pada cat warna.

5). Aplikasi Cat Akhir (Solid / Metalic)
    Cat akhir merupakan cat yang memberikan perlindungan permukaan sekaligus untuk menciptakan keindahan dalam penampilan corak/performance kendaraan. Oleh karena itu pengecatan akhir harus hati-hati, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal dan melapisi permukaan sesuai dengan umur yang dikehendaki jika dilakukan pada kondisi udara yang tepat.

Pada Warna solid
a). Semprotkan 3-5 lapis top coat solid yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 2-5 menit.
b). Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ± 40 ° C selama 15 menit.
c). Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam
Pada Warna Metalic
a). Semprotkan 3 lapis top coat metalic yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit.
b). Biarkan kering diudara selama 15 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ±  55 ° C selama 15 menit.
c). Bersihkan permukaan top coat dengan kain lap penarik debu.
d). Semprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit. Biarkan kering selama 1 jam.
e). Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam.
           
  6). Proses pengecatan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
a). Pengecatan Oven.
Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan khusus (tertutup) dengan pengeringan suhu kurang lebih 80 ° C.
b). Pengecatan Non oven (suhu udara luar)
Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan biasa (tidak tertutup) dengan pengeringan dalam suhu udara luar ± 25°– 30°  C.

7). Berdasarkan Jenis Cat proses pengecatan, dapat digolongkan menjadi beberapa macam yaitu:
a). Cat Bakar  (Heat Polymerization)
Tipe ini adalah cat tipe one komponen, mengeras apabila dipanaskan pada temperatur tinggi kira-kira 140° C (248° F). Tipe ini banyak digunakan dipabrik perakitan otomotif, tetapi jarang digunakan dalam pekerjaan repainting, karena memerlukan baking equipment temperatur  tinggi dan melepas atau melindungi komponen plastik dan lain-lain. Tipe-tipe cat bakar ini antara lain:
(1). Thermosetting Animo Alkyd
Tipe ini mengandung alkyd dan melamine resin dan sebagai komponen utama, digunakan untuk warna solid. Cat ini memberikan kemauan coating yang sangat baik, termasuk kilap, keras, membangun dan ketahanan solvent.  
(2).  Thermosetting Acrylic
Tipe ini mengandung acrylic dan melamine resin sebagai sebagai komponen utama cat tipe ini terutama digunakan warna metalic yang memerlukan tembus pandang tingkat tinggi. Cat ini memberikan kemampuan coating yang superior sebagaimana cat thermosetting animo alkyd.
b). Cat Two Component (Tipe Urathane)
Cat ini disebut urethane karena alkohol (OH) yang terkandung dalam komponen utama dan isocyanate yang terkandung dalam hardener reaksi reaksi membentuk struktur hubungan menyilang (cross linking) yang disebut tingkatan uretane. Cat ini mempunyai kemampuan coating yang sangat baik, termasuk ketahan kilap, cuaca, solvent, serta tekstur yang halus, tetapi zat ini mengeringnya lambat dan dan memerlukan drying equipment untuk mengeringkan dengan benar.
c). Cat Solvent Evaporation (Lacquer)
 Cat tipe one komponent ini biasa dikenal sebagai lacquer. Meskipun mengering dengan cepat sehingga mudah penangannya karena tidak sekuat cat-cat two component yang kini banyak digunakan.

1 komentar:

  1. The RGT Las Vegas Casino & Resort - GIYANGFC
    The RGT 토토 사이트 리스트 Las Vegas Casino 한게임 포커 클래식 & Resort is 스보벳 located on the 먹튀 corner of North Las Vegas Boulevard and Sands Boulevard. The property features over 1,500 에볼루션바카라 slots

    BalasHapus