4). Bahan-Bahan dan Komponen dalam Pengecatan
Bahan–bahan yang
digunakan dalam pekerjaan pengecatan antara lain sebagai berikut :
a). Cat Primer
Cat primer
adalah lapisan cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan plat yang
berfungsi untuk memberikan ketahanan terhadap karat, meratakan adesi
/daya lekat diantara metal dasar (sheet
metal) dan lapisan (coat) berikutnya. Primer digunakan dalam lapisan yang sangat tipis dan tidak memerlukan
pengamplasan. Dalam teknik pengecatan cat primer ada 4 jenis, yaitu :
(1). Wash primer, sering disebut etching primer, jenis ini terdiri dari
bahan utama vynil butyral resin dan zinchromate pigment anti karat, dengan
demikian primer ini mampu mencegah karat pada metal dasar.
(2). Lacquer primer, terbuat dari bahan nitrocellulose dan alkyd resin.
Cat primer ini mudah dalam penggunaan dan cepat kering.
(3). Urethane primer, terbuat dari bahan utama alkyd resin.
Merupakan resin yang mengandung polyisociate sebagai hardener. Cat primer jenis
ini memberikan ketahanan karat dan mempunyai daya lekat (adhesi) yang kuat.
(4). Epoxy primer, cat primer jenis ini
mengandung amine sebagai hardener. Komponen utama pembentuknya adalah epoxy
resin. Epoxy primer memberikan ketahanan terhadap karat dan mempunyai daya
lekat yang sangat baik.
b). Dempul / Putty
Dempul / putty
adalah lapisan dasar (under coat) yang digunakan untuk mengisi
bagian yang penyok dalam dan besar atau cacat-cacat pada permukaan benda kerja.
Dempul juga dipergunakan dengan maksud untuk memberikan bentuk dari benda kerja
apabila bentuk benda kerja sulit dilakukan. Setelah mengering dempul dapat
diamplas untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Dempul dapat digolongkan
menjadi tiga macam menurut penggunaannya, yaitu :
(1). Polyester putty, sering juga disebut
dempul plastik. Dempul ini menggunakan organic peroxide sebagai hardener dan
mengandung banyak pigment sehingga dapat membentuk lapisan yang tebal dan mudah
diamplas. Dempul jenis ini menghasilkan tekstur yang keras setelah mengering.
Biasanya dempul ini diulaskan dengan menggunakan kape dempul dan dipergunakan
untuk menutup cacat yang parah atau untuk memberi bentuk pada bidang.
(2). Epoxy putty, dempul ini mempunyai
ketahanan yang baik terhadap karat dan mempunyai daya lekat yang baik terhadap
berbagai material dasar. Bahan utama dempul ini adalah epoxy resin dan amine
sebagai hardener. Oleh karena itu proses pengeringan dempul ini lama, denhan
pemanasan paksa menggunakan oven pengering. Dempul ini dapat diulaskan dengan
kap dempul atau disemprotkan.
(3). Lacquer putty, dempul ini dapat
disemprotkan secara tipis-tipis untuk menutupi lubang kecil atau
goresan-goresan pada komponen. Bahan utama pembentuknya adalah Nitrocellulose
dan acrylic resin.
c). Surfacer
Surfacer adalah lapisan (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, putty atau
lapisan dasar (under
coat) lainnya. Surfacer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
(1). Mengisi
penyok kecil atau goresan kertas.
(2). Mencegah penyerapan top coat
(3). Meratakan adesi diatas under coat dan top coat
d). Cat warna / Top coat
Peranan
dari pada cat warna atau top coat adalah cat akhir yang memberi
warna, kilap, halus bersamaan dengan meningkatkan kualitas serta menjamin
keawetan kualitas tersebut.
e). Thinner/Solvent
Thinner
atau solvent berwarna bening dan
berbau khas menyengat hidung. Zat cair ini mengencerkan campuran zat pewarna
dan zat perekat hingga menjadi agak encer dan dapat dikerjakan selama pembuatan
cat.Thinner juga menurunkan
kekentalan cat agar mendapatkan viscositas
yang tepat untuk pengecatan.
f). Hardener
Hardener
adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin
sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk melarutkan hardener
agar memperoleh viscositas yang baik . Hardener ditambahkan pada
komponen utama dari cat dua komponen yaitu acrylic atau polyester
resin.
g). Clear
/ Gloss
Clear/gloss digunakn sebagai cat pernis akhir
pada pengecatan sistem dua lapis untuk memberikan daya kilap dan daya tahan
gores terhadap cat warna dasar metalik.
a.
Rangkuman 3.
Secara rinci
materi tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :
1). Komponen dasar Cat terdiri
dari : pigmen (zat pewarna), resin
(zat perekat), solvent (pelarut/thinner), dan
bahan additif.
2). Bahan pelapis
logam atau cat terdiri dari : primer yang berfungsi untuk pencegahan karat, dan
meningkatkan daya adesi terhadap lapisan diatasnya; putty yang berfungsi
sebagai pengisi bagian yang penyok, dan fungsi adesi; susrfacer yang mempunyai
kemampuan menghaluskan permukaan, mencegah penyerapan dan fungsi adesi.
3). Primer terdiri
dari (1) wash primer yang memiliki
komponen utama vinyl butyral resin dan zincromate pigment anti karat dimana
telah ditambahkan hardener yang bahan utamanya phosphoric acid. Wash primer
digunakan langsung pada metal, membentuk lapisan konversi kimia pada permukaan
metal. Wash primer memperbaiki pencegahan karat pada material dasar dan
meratakan adesi pada lapisan (coat) berikutnya. Sekalipun tersedia tipe
satu-komponen, tetapi tipe dua komponen dapat memberikan pencegahan karat dan
karakteristik adesi yang lebih baik, (2) lacquer primer terdiri dari nitrocellulose dan alkyd resin,
lacquer primer dapat cepat mengering dan mudah penggunaanya, sekalipun
pencegahan karat dan karakteristik adesi tidak sekuat primer tipe dua komponen,
(3) urethane primer terbuat dari alkyd resin merupakan primer tipe dua
komponen yang menggunakan polyisocyanate sebagai hardener. Urethane primer
memberikan ketahanan karat dan karakteristik adesi yang sangat baik, (4) epoxy primer terbuat dari epoxy resin,
merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener. Epoxy primer memberikan
ketahanan karat dan karakteristik adesi yang sangat baik.
Kemampuan
|
Tipe
|
|||
Wash primer
|
Lacquer Primer
|
Urethane Primer
|
Epoxy Primer
|
|
Ketahanan Karat
|
Tidak terlalu baik
|
Tidak terlalu baik
|
Sangat baik
|
Sangat baik
|
Adesi
|
Sangat baik
|
Tidak terlalu baik
|
Baik
|
Sangat baik
|
Pengeringan
|
Sangat baik
|
Sangat baik
|
Baik
|
Tidak terlalu baik
|
4). Putty (dempul) terdiri dari (1) polyster putty terbuat dari polyster resin
tidak jenuh, merupakan putty tipe dua komponen yang menggunakan organic
peroxide sebagai hardener. Berbagai tipe putty
tergantung pada penggunaannya. Pada umumnya putty mengandung extender pigment
dan dapat digunakan untuk membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah
mengamplasnya, tetapi menghasilkan texture kasar, (2) epoxy putty merupakan putty dua
komponen yang menggunakan amine sebagai hardener, sangat baik ketahanan
terhadap karat dan adesi terhadap berbagai material dasar, tetapi kemampuan
pengeringan, pembentukan, pengamplasan material lebih buruk daripada polyester putty, (3) lacquer putty adalah putty satu komponen yang terbuat dari nitrocellulose dan alkyd atau acrylic
resin.
Digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (pin hole) atau penyok kecil yang masih tertinggal setelah
penggunaan surfacer dasar.
5). Surfacer memiliki sifat
mengisi penyok kecil, mencegah penyerapan top coat dan meratakan adesi diantara
under coat dan top coat. Surfacer terdiri dari (1) lacquer surfacer yang terbuat dari
nitrocellulose dan alkyd atau acrylic resin, mudah digunakan dan cepat kering,
(2) urethane surfacer terbuat dari polyster,
acrylic, dan alkyd resin, merupakan surfacer tipe dua komponen yang menggunakan
polyisocyanate sebagai hardener. Pengeringannya lambat memerlukan pengeringan
paksa dengan temperatur kira-kira 600 C (1400 F), (3) thermosetting amino alkyd surfacer, surfacer tipe dua
komponen terbuat dari melamine dan alkyd resin, yang digunakan seagai primer
sebelum penggunaan pengecatan bake finish (pengecatan akhir). Memerlukan
pemanasan hingga temperatur 90 sampai 1200 C (190 sampai 2400
F).
Kemampuan adesi
|
TIPE
|
||
Lacquer surfacer
|
Urethane surfacer
|
Thermosetting amino alkyd surfacer
|
|
Adesi
|
Kurang baik
|
Baik sekali
|
Baik sekali
|
Kemampuan mengisi goresan
|
Kurang baik
|
Baik sekali
|
Baik sekali
|
Ketahanan serap
|
Kurang baik
|
Baik sekali
|
Baik sekali
|
Ketahanan air
|
Kurang baik
|
Baik sekali
|
Baik sekali
|
Pengeringan
|
Baik sekali
|
Kurang baik
|
Tidak baik
|
Pengamplasan
|
Baik sekali
|
Baik
|
Baik
|
Pelarutan cat lama
|
Kurang baik
|
Baik
|
Baik
|
Spot repairing
|
Baik sekali
|
Kurang baik
|
Kurang baik
|
d. Tugas Materi 3
1).
Buatlah gambar sederhana (sket) kronologis bahan pelapisan pada berbagai bahan.
2).
Gambarkan sketsa pembuatan cat dari bahan dasar cat.
e. Tes Formatif Materi 3
1). Sebutkan
macam bahan pelapisan dan fungsi masing-masing!
2). Sebutkan bahan dasar dari cat dan sebutkan fungsi masing-masing
bahan dasar tersebut!
3). Jelaskan
perbedaan lacquer surfacer dan urethane surfacer.
f. Kunci Jawaban Formatif Materi
3
1). Bahan yang dipalisi dapat berupa logam, kayu, tembok. Pada logam
bahan pelapisan dapat berupa cat, crom, fernikel yang berfungsi mencegah karat
atau korosi; pada kayu ahan pelapis berupa cat yang berfungsi mencegah lapuk;
pada tembok bahan pelapis dapat berupa cat tembok yang berfungsi mencegah jamur.
2). Bahan dasar cat adalah : (a) pigment yang berfungsi sebagai daya
tutup, (b) resin sebagai pengikat/perekat, (c) solvent berfungsi sebagai
pelarut agar mudah diaplikasikan, dan (d) aditive yang berfungsi sebagai anti
endapan, anti busa, dan anti retak.
3). Perbedaan lacquer surfacer dan urethane surfacer adalah, lacquer
surfacer terbuat dari nitrocellulose dan
alkyd resin, cepat mengering karena udara luar. Urethane surfacer terbuat dari
polyester, acrylic dan alkyd resin, pengeringannya memerlukan temperatur sampai
600 C (1400 F).
a.
Lembar Kerja Materi 3
1)
Alat dan Bahan
a). 1 Unit fender
b).
Peralatan pengecatan, spray gun, thinner, dan primer red/meni (menyesuaikan
kebutuhan).
c). Lap / majun, amplas
2)
Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan
fungsinya.
b). Ikutilah instruksi dari instruktur/dosen
atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila
hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
3)
Langkah Kerja
a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara
cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b). Perhatikan instruksi praktikum yang
disampaikan oleh dosen/instruktur.
c). Buatlah catatan-catatan penting kegiatan
praktikum secara ringkas.
d). Setelah selesai, bereskan kembali
peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.
4)
Tugas
a). Buatlah laporan praktikum secara ringkas
dan jelas.
b). Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang
anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1.
4. Penggunaan
Peralatan dan Prosedur Pengecatan
a. Tujuan Kegiatan Belajar 4 :
1). Mahasiswa dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menggunakan
peralatan Pengecatan
2). Mahasiswa dapat menjelaskan
over lapping
3). Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan pengecatan oven dan kering
udara.
b. Uraian Materi 4.
Proses pengecatan bodi kendaraan melalui tahapan
sebagai berikut :
1). Persiapan
Permukaan
Permukaan yang baik
persiapannya akan menghasilkan kualitas pengecatan yang maksimal, karena
kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh persiapan permukaan yang buruk. Baik
tidaknya permukaan yang akan dicat ini dinilai dari kehalusan permukaan,
kebersihan permukaan dari karat, lemak dan kotoran lainnya. Persiapan permukaan
dapat dilakukan dengan kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam,
tetapi pengasaman ni sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam.
Setelah pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat guna
menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang-lubang, serta
untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam. Dapat juga diberisihkan
dengan amplas dan dikombinasikan dengan disemprot air untuk membasuh semua
debu, rontokan produk korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air.
Secara
rinci dapat dilakukan pembersihan sebagai berikut:
a). Membersihkan
permukaan metal yang akan diperbaiki dengan multi thiner
dan dikeringkan.
b). Amplas permukaan metal
dengan amplas kering no. 80.
c). Bersihkan permukaan dari debu
amplas dengan multi thiner dan dikeringkan.
2). Aplikasi Cat Dasar (Primer)
Pemberian
cat dasar sebagai dasar bagi cat berikutnya agar dapat melekat dengan kuat dan
mempunyai daya tahan lebih lama daripada tanpa cat dasar. Penggunaan jenis cat
dasar dipengaruhi oleh jenis cat akhir dan proses pengeringan yang akan
dipergunakan dalam teknik pengecatan tersebut.
a). Pada permukaan yang akan
diperbaiki / dicat ulang semprotkan 1– 2 lapis primer yang telah dicampur hardener
dengan selang waktu antara lapisan 5-10 menit sebagai cat dasar anti karat.
Biarkan kering selama kurang lebih 5 jam.
b). Amplas
permukaan primer dengan amplas kering
no. 320 atau amplas basah no. 600.
3). Aplikasi Dempul (Putty)
Dempul
digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk
suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul,
tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan.
Dempul terdapat tiga jenis yaitu (1) polyester
putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung extender pigment dan dapat
membentuk lapisan (coat) yang tebal
dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar, (2) epoxy putty, digunakan untuk memperbaiki
resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan
lebih buruk dari polyster, (3) lacquer
putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole) atau penyok kecil setelah surfacer. Cara pengulasan
dempul adalah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk minyak, air dan kotoran
lain, selanjutnya mencampur dempul dengan 2 % hardener (untuk dempul tipe dua
komponen). Kemudian mengulaskan
tipis-tipis secara merata (maximal 5 mm), dan kemudian dikeringkan pada udara
biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit. Setelah dempul
kering kemudian diamplas untuk mendapatkan permukaan yang rata dan halus.
Secara
rinci ikuti langkah-langkah berikut :
a). Oleskan
dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi bagian-bagian yang tidak
rata. Biarkan kering di udara selama 30 menit atau
dikeringkan dengan lampu infra merah pada suhu ± 50 ° C selama 10
menit.
b). Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80
dilanjutkan dengan no. 180 dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkan
dengan no. 320 dan no. 400.
c). Bersihkan
permukaan dari debu amplas dengan multi
thiner dan dikeringkan.
4). Aplikasi Cat Pengisi Permukaan (Surfacer)
Surfecer adalah lapisan cat
(coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, dempul (putty) atau lapisan dasar
(under coat) lainnya. Surfacer memiliki sifat-sifat dapat mengisi penyok kecil
atau goresan, mencegah penyerapan top coat, meratakan adhesi antara under coat
dna top coat. Jenis surfacer terdiri dari (a) lacquer surfacer, digunakan
secara luas karena mudah digunakan yaitu sifat cepat kering, tetap memiliki
rate lebih rendah dari surfacer yang lain, (b) urethene surfacer, memberikan
pelapisan sangat baik tetapi pengeringannya lambat, (c) thermosetting amino
alkyd surfacer, digunakan sebelum pengecatan bake finish, memerlukan pemanasan
90-1200 C, tetapi memberikan kemampuan pelapisan yang baik. Hal yang
perlu diperhatikan bahwa semakin cepat surfacer mengering, maka semakin rendah
kemampuan pelapisannya. Untuk pencampuran dan pengulasan surfacer, sama seperti
pada saat pengecatan primer. Setelah lapisan surfacer kering dapat diamplas
dengan amplas kering no. 400 atau amplas basah no. 600 agar diperoleh permukaan
yang baik untuk menjamin hasil pengecatan yang memuaskan pada cat warna.
5). Aplikasi Cat Akhir (Solid / Metalic)
Cat akhir merupakan cat yang memberikan
perlindungan permukaan sekaligus untuk menciptakan keindahan dalam penampilan
corak/performance kendaraan. Oleh karena itu pengecatan akhir harus hati-hati,
sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal dan melapisi permukaan sesuai
dengan umur yang dikehendaki jika dilakukan pada kondisi udara yang tepat.
Pada Warna solid
a). Semprotkan
3-5 lapis top coat solid yang sudah
diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 2-5 menit.
b). Biarkan
kering di udara selama 30 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ±
40 ° C selama 15 menit.
c). Pemolesan dapat
dilakukan selama 6 jam
Pada Warna Metalic
a). Semprotkan 3 lapis top coat
metalic yang sudah diencerkan dengan
selang waktu antara lapisan 3-5 menit.
b). Biarkan
kering diudara selama 15 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu
± 55 ° C selama 15 menit.
c). Bersihkan permukaan top coat
dengan kain lap penarik debu.
d). Semprotkan
2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener dengan selang waktu antara
lapisan 3-5 menit. Biarkan kering selama 1 jam.
e). Pemolesan dapat
dilakukan selama 6 jam.
6). Proses
pengecatan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
a). Pengecatan Oven.
Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan
khusus (tertutup) dengan pengeringan suhu kurang lebih 80 ° C.
b). Pengecatan Non oven (suhu
udara luar)
Merupakan suatu proses
pengecatan di dalam ruangan biasa (tidak tertutup) dengan pengeringan dalam
suhu udara luar ± 25°– 30° C.
7). Berdasarkan Jenis Cat proses
pengecatan, dapat digolongkan menjadi beberapa macam yaitu:
a). Cat Bakar (Heat Polymerization)
Tipe ini adalah cat tipe one komponen, mengeras
apabila dipanaskan pada temperatur tinggi kira-kira 140° C (248° F). Tipe ini
banyak digunakan dipabrik perakitan otomotif,
tetapi jarang digunakan dalam pekerjaan repainting,
karena memerlukan baking equipment temperatur tinggi dan melepas atau melindungi komponen
plastik dan lain-lain. Tipe-tipe cat bakar ini antara lain:
(1). Thermosetting
Animo Alkyd
Tipe ini mengandung alkyd dan melamine resin dan
sebagai komponen utama, digunakan untuk warna solid. Cat
ini memberikan kemauan coating yang
sangat baik, termasuk kilap, keras, membangun dan ketahanan solvent.
(2). Thermosetting Acrylic
Tipe ini mengandung acrylic
dan melamine resin sebagai sebagai komponen utama cat tipe ini terutama
digunakan warna metalic yang memerlukan tembus pandang tingkat tinggi. Cat ini
memberikan kemampuan coating yang
superior sebagaimana cat thermosetting
animo alkyd.
b). Cat Two Component (Tipe Urathane)
Cat ini disebut urethane
karena alkohol (OH) yang terkandung dalam komponen utama dan isocyanate yang terkandung dalam hardener reaksi reaksi membentuk
struktur hubungan menyilang (cross linking) yang disebut tingkatan uretane. Cat ini mempunyai kemampuan coating yang sangat baik, termasuk
ketahan kilap, cuaca, solvent, serta
tekstur yang halus, tetapi zat ini mengeringnya lambat dan dan memerlukan drying equipment untuk mengeringkan dengan benar.
c). Cat Solvent
Evaporation (Lacquer)
Cat tipe one komponent
ini biasa dikenal sebagai lacquer.
Meskipun mengering dengan cepat sehingga mudah penangannya karena tidak sekuat
cat-cat two component yang kini banyak digunakan.
The RGT Las Vegas Casino & Resort - GIYANGFC
BalasHapusThe RGT 토토 사이트 리스트 Las Vegas Casino 한게임 포커 클래식 & Resort is 스보벳 located on the 먹튀 corner of North Las Vegas Boulevard and Sands Boulevard. The property features over 1,500 에볼루션바카라 slots