Jumat, 26 April 2013

MODUL PENGECATAN DASAR 2




  1. Mempersiapkan metal dasar, pengamplasan untuk proses pengecatan
a.      Tujuan Kegiatan Belajar 2 :
1). Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam bahan dan peralatan pengecatan
2). Mahasiswa dapat menjelaskan standar operasional dan prosedur pengecatan pada bodi kendaraan
3). Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan karakteristik peralatan pengecatan untuk standar industri dan karoseri
b.      Uraian Materi 2.
1)      Peralatan Pengecatan
   a). Amplas / sand paper
           Amplas berfungsi untuk menghaluskan permukaan dengan cara digosokkan, halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasir amplas tersebut. Amplas digunakan untuk mengamplas lapisan cat, putty (dempul) atau surfacer. Tersedia dalam bermacam-macam bentuk, material serta kekasarannya.
(1).      Klasifikasi Bentuk, berdasarkan bentuknya amplas dibedakan menjadi tipe roll dan tipe lembaran. Tipe roll ada yang berbentuk membulat dan ada yang berbentuk empat persegi panjang. Demikian juga tipe lembaran dibedakan dalam bentuk bulat dan empat persegi panjang.
(2). Klasifikasi cara pemasangan, berdasarkan klasifikasinya amplas dibedakan tipe adhesive, tipe velcro, dan tipe non adhisive.
Amplas Tipe Roll dan Tipe Lembaran


(3). Klasifikasi material, berdasarkan materialnya perbendaan didasarkan pada jenis material belakang dan material partikel abrasifnya. Berdasarkan material belakang ada empat jenis, yaitu kertas, kertas tahan air, kain, dan fiberglass. Ditinjau dari material partikel abrasifnya dibedakan ada yang terbuat dari silicon carbide, dan ada yang terbuat dari oxidized aluminium.
Amplas terdiri dari partikel abrasif yang diletakkan pada material backing. Partikel abrasif yang terbuat dari silicon carbide, terpecah-pecah menjadi butiran kecil pada saat pengamplasan, dan secara konstan memunculkan tepian yang baru dan tajam. Partikel-partikel ini sangat sesuai untuk mengamlpas (sanding) cat yang relatif lunak. Sebaliknya, karena partikel aluminium oxide sangat kuat dan tahan aus, maka material ini sangat sesua untuk mengamplas (sanding) cat yang relatif keras.
   Ada dua metode yang digunakan dalam melapisi partikel abrasif pada material backing, yaitu metode lapisan terbuka dan lapisan tertutup. Pada metode lapisan terbuka, ada jarak yang lebih lebar diantara partikel-pertikel. Hal ini memungkinkan partikel yang diamplas terlepas dari partikel abrasif, dan mencegah permukaan amplas menjadi tersumbat. Metode lapisan terbuka ini terutama digunakan untuk pengamplasan kering (dry-sanding). Amplas tipe lapisan tertutup memiliki partikel abrasif yang dikemas rapat dan digunakan terutama untuk pengamplasan basah (wet sanding), dimana tidak ada resiko amplas menjadi tersumbat.
(4). Klasifikasi Grit (kekerasan)
Nomor grit biasanya dicetak pada bagian belakang amplas. Semakin besar nomor grit, semakin halus partikel abrasifnya. Rentang nomor dari nomor grit yang digunakan untuk pengecatan automotif adalah antara #60 dan #2000. Tabel berikut memperlihatkan perbedaan nomor grit secara umum.






No. Grit
#60
#80
#120
#180
#240
#320
#600
#1000
#1500
#2000


Tipe pekerjaan
Mengupas cat










Mengamplas dempul plastik










Mengamplas  surfacer










Mengamplas cepat setelah aplikasi top coat

      Sebelum menggunakan amplas, faktor yang sangat penting adalah memilih nomor grit yang berpengaruh pada hasil kerja, dan seberapa lama pekerjaan dilakukan. Sebagai contoh pemborosan waktu dan tenaga akan terjadi, apabila amplas dengan kekasaran yang halus, misal #600 digunakan untuk mengupas cat aslinya, apabila top coat diaplikasi setelah mengupas permukaan dengan amplas yang memiliki grit #60, maka tidak akan diperoleh lapisan akhir yang halus, seberapapun lapisan diaplikasikan. Dalam praktek tanda yang ditinggalkan oleh amplas dengan grit #80 tidak dihilangkan dengan mudah oleh grit #200. oleh sebabitu, yang penting untuk dilakukan adalah berganti pada grit yang lebih halus secara bertahap, sehingga dapat menghilangkan goresan yang ditiggalkan oleh amplas terdahulu. 
(5). Material sanding tipe lain
   Disamping amplas, ada pula material sanding yang lain, yaitu material dimana syntetic fiber dapat dikusutkan seperti felt. Menggunakan adesif, partikel abrasif dikaitkan satu sama lain oleh fiber. Oleh karena fleksibilitasnya, maka materialini sangat sesuai untuk pekerjaan sanding permukaan yang memiliki konfigurasi panel relatif komplek (rumit), yang tidak mudah dijangkau oleh amplas. Oleh karena ketahanan air dan keandalannya yang tinggi maka ia dapat digunakan pada pengamplasan basah dan pengamplasan kering.         
b). Kompressor
Kompressor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan, sesuai dengan yang dikehendaki karakteristik cat dan spraygun yang digunakan. Kompresor harus sesalu diletakan di tempat sejuk dan bebas debu, tetapi jangan terlalu jauh dari ruangan penyemprotan karena hal ini akan mengakibatkan berkurangnya tekanan apabila pipa udara terlalu panjang.
c). Blok Tangan / Hand block
Blok tangan adalah  blok dimana amplas ditempelkan dan digunakan untuk pengamplasan manual.

Gambar 1.  Blok Tangan
d). Sander    
          Sander adalah sanding tool yang diberi power dimana amplas dipasang dan digunakan untuk mengamplas lapisan cat, putty / surfacer. Menurut tipe power yang digunakan sander dapat dibagi menjadi : Tipe elektrik yaitu yang menggunakan tenaga elektrik dan Tipe pnumatik yaitu menggunakan udara bertekanan.
                         
Gambar  2. Tipe Elektrik                         Gambar  3. Tipe Pneumatic
       e). Spray gun
           Spray gun adalah suatu peralatan yang menggunakan udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan kerja. Spray gun yang digunakan dalam pengecatan khususnya bidang otomotif menggunakan tipe gravity feed dan suction feed.
-          Gravity feed adalah spray gun dengan paint cup terletak diatas       spray gun body.
-          Suction feed adalah spray gun dengan paint cup terletak dibawah spray gun.
Gambar  4. Tipe Gravity feed             Gambar  5. Tipe Suction feed
    
    f). Batang Pengaduk (Agitating Rod).
            Agitating Rod digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, untuk membentuk suatu kekentalan yang merata dan juga untuk membantu mengeluarkannya dari kaleng. Bahan ini terbuat dari metal atau plastik, dan beberapa diantaranya memiliki skala untuk mengukur hardener dan thinner.
Gambar  6. Tipe Plastik                     Gambar  7. Tipe Metal
    g). Spatula (Kape)
            Spatula digunakan untuk mencampur putty atau aplikasi pada permukaan benda kerja. Bahan ini terbuat dari plastik, kayu dan karet. Setelah penggunannya spatulla harus dibersihkan secara menyeluruh dengan solvent, karena apabila masih ada putty yang tertinggal dan mengering pada spatulla, maka putty akan mengeras dan membuat spatulla tidak dapat digunakan kembali.
Gambar  8. Spatula
h). Air Duster Gun
Air duster gun digunakan untuk membersihkan permukaan kerja dengan cara meniupkan udara bertekanan.
Gambar  9. Air Duster Gun
i). Mixing Plate
Mixing Plate digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, terbuat dari metal kayu dan plastik.

Gambar  10. Mixing Plate
j). Masking Paper
Masking paper adalah kertas yang digunakan untuk menutup area yang tidak boleh di cat.
Gambar 11. Masking Paper
2)                        Bahan-bahan Pengecatan pada Bodi Kendaraan
Berikut disajikan bahan-bahan yang perlu dipersiapkan untuk pengecatan pada bodi kendaraan .
a). Material persiapan permukaan
      Tipe material persiapan permukaan adalah seperti dibawah ini. Pada umumnya material ini dikombinasikan dengan tipe dan kondisi metal dasar.
   







 (1) Primer


 








Tipe lapisan  primer digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
(a). Wash Primer
Pengecatan primer yang digunakan langsung pada metal dan dan membentuk lapisan pada permukaan metal yang mempunyai fungsi untuk mencegah karat/adhesi dan cepat kering.
(b). Laquer Primer
Merupakan pengecatan primer yang digunakan langsung pada metal yang mempunyai kemampuan cepat mengering dan mudah penggunaannya namun kemampuan untuk mencegah karat/adhesi tidak sekuat prmer tipe dua komponen.
(c). Uretane Primer
Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan polysocyanate sebagai hardener. Uretane primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adhesi yang sangat baik.
(d). Epoxy Primer
Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener. Epoxy primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adhesi yang sangat baik.
 (2) Putty






Ada beberapa tipe dempul (putty) yang berbeda-beda tergantung pada kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan akan digunakan, antara lain:
(a). Polyaster Putty
Merupakan putty dua komponen yang menggunakan organik peroxide sebagai hardener. Berbagai tipe putty, tergantung pada penggunaan. Pada umumnya, putty ini mengandung extender pigmen dan dapat digunakan untuk membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur yang kasar.
(b). Epoxy Putty
Merupakan tipe putty dengan dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener. Oleh karena sangat baik ketahanan karat dan adhesi terhadap berbagai material dasar, maka epoxi putty sering digunakan untuk memperbaiki resin parts. Dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan, material ini lebih buruk dari pada polyester putty.
(c). Lacquer Putty
Putty ini adalah satu komponen yang terutama terbuat dari nitrocellullose dan alkyd atau acrylic resin. Terutama digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (pin hole), atau penyok kecil yang masih tertinggal setelah penggunaan surfacer.

(3) Surfacer



Tidak ada komentar:

Posting Komentar