- Mempersiapkan metal dasar, pengamplasan untuk proses pengecatan
a.
Tujuan Kegiatan Belajar 2 :
1). Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam bahan dan peralatan
pengecatan
2). Mahasiswa dapat menjelaskan standar operasional dan prosedur
pengecatan pada bodi kendaraan
3). Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan karakteristik peralatan
pengecatan untuk standar industri dan karoseri
b.
Uraian Materi 2.
1) Peralatan Pengecatan
a). Amplas / sand paper
Amplas berfungsi untuk menghaluskan
permukaan dengan cara digosokkan, halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan
oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar angka
yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasir amplas
tersebut. Amplas digunakan untuk mengamplas lapisan cat, putty (dempul) atau
surfacer. Tersedia dalam bermacam-macam bentuk, material serta kekasarannya.
(1). Klasifikasi Bentuk, berdasarkan bentuknya
amplas dibedakan menjadi tipe roll dan tipe lembaran. Tipe roll ada yang
berbentuk membulat dan ada yang berbentuk empat persegi panjang. Demikian juga
tipe lembaran dibedakan dalam bentuk bulat dan empat persegi panjang.
(2).
Klasifikasi cara pemasangan, berdasarkan klasifikasinya amplas dibedakan tipe
adhesive, tipe velcro, dan tipe non adhisive.

Amplas Tipe Roll dan Tipe Lembaran
(3).
Klasifikasi material, berdasarkan materialnya perbendaan didasarkan pada jenis
material belakang dan material partikel abrasifnya. Berdasarkan material
belakang ada empat jenis, yaitu kertas, kertas tahan air, kain, dan fiberglass.
Ditinjau dari material partikel abrasifnya dibedakan ada yang terbuat dari
silicon carbide, dan ada yang terbuat dari oxidized aluminium.
Amplas terdiri dari partikel
abrasif yang diletakkan pada material backing. Partikel abrasif yang terbuat
dari silicon carbide, terpecah-pecah menjadi butiran kecil pada saat
pengamplasan, dan secara konstan memunculkan tepian yang baru dan tajam.
Partikel-partikel ini sangat sesuai untuk mengamlpas (sanding) cat yang relatif
lunak. Sebaliknya, karena partikel aluminium oxide sangat kuat dan tahan aus,
maka material ini sangat sesua untuk mengamplas (sanding) cat yang relatif
keras.
Ada dua metode yang digunakan dalam melapisi
partikel abrasif pada material backing, yaitu metode lapisan terbuka dan
lapisan tertutup. Pada metode lapisan terbuka, ada jarak yang lebih lebar
diantara partikel-pertikel. Hal ini memungkinkan partikel yang diamplas
terlepas dari partikel abrasif, dan mencegah permukaan amplas menjadi
tersumbat. Metode lapisan terbuka ini terutama digunakan untuk pengamplasan
kering (dry-sanding). Amplas tipe
lapisan tertutup memiliki partikel abrasif yang dikemas rapat dan digunakan
terutama untuk pengamplasan basah (wet sanding), dimana tidak ada resiko amplas
menjadi tersumbat.
(4). Klasifikasi Grit
(kekerasan)
Nomor grit biasanya dicetak
pada bagian belakang amplas. Semakin besar nomor grit, semakin halus partikel
abrasifnya. Rentang nomor dari nomor grit yang digunakan untuk pengecatan
automotif adalah antara #60 dan #2000. Tabel berikut memperlihatkan perbedaan
nomor grit secara umum.
No. Grit
|
#60
|
#80
|
#120
|
#180
|
#240
|
#320
|
#600
|
#1000
|
#1500
|
#2000
|
Tipe pekerjaan
|
Mengupas cat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengamplas dempul plastik
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
Mengamplas surfacer
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengamplas cepat setelah aplikasi top coat
|
Sebelum menggunakan amplas, faktor yang
sangat penting adalah memilih nomor grit yang berpengaruh pada hasil kerja, dan
seberapa lama pekerjaan dilakukan. Sebagai contoh pemborosan waktu dan tenaga
akan terjadi, apabila amplas dengan kekasaran yang halus, misal #600 digunakan
untuk mengupas cat aslinya, apabila top coat diaplikasi setelah mengupas
permukaan dengan amplas yang memiliki grit #60, maka tidak akan diperoleh
lapisan akhir yang halus, seberapapun lapisan diaplikasikan. Dalam praktek
tanda yang ditinggalkan oleh amplas dengan grit #80 tidak dihilangkan dengan
mudah oleh grit #200. oleh sebabitu, yang penting untuk dilakukan adalah
berganti pada grit yang lebih halus secara bertahap, sehingga dapat
menghilangkan goresan yang ditiggalkan oleh amplas terdahulu.

(5). Material sanding
tipe lain
Disamping amplas, ada pula material sanding
yang lain, yaitu material dimana syntetic fiber dapat dikusutkan seperti felt. Menggunakan adesif, partikel abrasif
dikaitkan satu sama lain oleh fiber. Oleh karena fleksibilitasnya, maka
materialini sangat sesuai untuk pekerjaan sanding permukaan yang memiliki
konfigurasi panel relatif komplek (rumit), yang tidak mudah dijangkau oleh
amplas. Oleh karena ketahanan air dan keandalannya yang tinggi maka ia dapat
digunakan pada pengamplasan basah dan pengamplasan kering.

b). Kompressor
Kompressor berfungsi untuk
menghasilkan udara bertekanan, sesuai dengan yang dikehendaki karakteristik cat
dan spraygun yang digunakan. Kompresor harus sesalu diletakan di tempat sejuk
dan bebas debu, tetapi jangan terlalu jauh dari ruangan penyemprotan karena hal
ini akan mengakibatkan berkurangnya tekanan apabila pipa udara terlalu panjang.
c). Blok Tangan / Hand block
Blok tangan adalah blok dimana amplas ditempelkan dan digunakan
untuk pengamplasan manual.

Gambar
1. Blok Tangan
d). Sander
Sander
adalah sanding tool yang diberi power dimana amplas dipasang dan digunakan untuk
mengamplas lapisan cat, putty / surfacer. Menurut tipe power yang
digunakan sander dapat dibagi menjadi : Tipe elektrik yaitu yang
menggunakan tenaga elektrik dan Tipe pnumatik yaitu menggunakan
udara bertekanan.


Gambar 2. Tipe Elektrik Gambar 3. Tipe Pneumatic
e). Spray
gun
Spray
gun adalah suatu peralatan yang
menggunakan udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada
permukaan kerja. Spray gun yang digunakan dalam pengecatan
khususnya bidang otomotif menggunakan tipe gravity
feed dan suction feed.
-
Gravity feed adalah spray gun dengan paint cup terletak
diatas spray gun body.
-
Suction feed adalah spray gun dengan paint cup terletak
dibawah spray gun.

Gambar 4. Tipe Gravity
feed Gambar 5. Tipe Suction feed
f). Batang Pengaduk (Agitating Rod).
Agitating
Rod digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, untuk membentuk suatu kekentalan yang merata dan juga
untuk membantu mengeluarkannya dari kaleng. Bahan ini terbuat dari metal atau
plastik, dan beberapa diantaranya memiliki skala untuk mengukur hardener dan thinner.

Gambar 6. Tipe Plastik Gambar 7. Tipe Metal
g). Spatula
(Kape)
Spatula
digunakan untuk mencampur putty atau
aplikasi pada permukaan benda kerja. Bahan ini terbuat dari plastik, kayu dan
karet. Setelah penggunannya spatulla
harus dibersihkan secara menyeluruh dengan solvent,
karena apabila masih ada putty yang
tertinggal dan mengering pada spatulla,
maka putty akan mengeras dan membuat spatulla tidak dapat digunakan kembali.

Gambar
8. Spatula
h).
Air Duster Gun
Air duster gun digunakan untuk membersihkan permukaan kerja dengan cara
meniupkan udara bertekanan.

Gambar 9. Air Duster Gun
i).
Mixing Plate
Mixing Plate digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, terbuat dari metal kayu dan plastik.

Gambar 10. Mixing Plate
j).
Masking Paper
Masking paper adalah kertas yang digunakan untuk
menutup area yang tidak boleh di cat.

Gambar 11. Masking Paper
2)
Bahan-bahan Pengecatan pada Bodi Kendaraan
Berikut disajikan bahan-bahan
yang perlu dipersiapkan untuk pengecatan pada bodi kendaraan .
a). Material persiapan
permukaan
Tipe material persiapan permukaan adalah
seperti dibawah ini. Pada umumnya material ini dikombinasikan dengan tipe dan
kondisi metal dasar.

(1) Primer
![]() |
Tipe lapisan primer
digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
(a). Wash Primer
Pengecatan primer yang digunakan langsung pada
metal dan dan membentuk lapisan pada permukaan metal yang mempunyai fungsi untuk
mencegah karat/adhesi dan cepat kering.
(b). Laquer Primer
Merupakan pengecatan primer yang digunakan langsung pada
metal yang mempunyai kemampuan cepat mengering dan mudah penggunaannya namun
kemampuan untuk mencegah karat/adhesi tidak sekuat prmer tipe dua komponen.
(c). Uretane Primer
Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan polysocyanate sebagai hardener.
Uretane primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adhesi yang
sangat baik.
(d). Epoxy Primer
Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener. Epoxy primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adhesi yang
sangat baik.
(2) Putty

Ada beberapa tipe dempul (putty) yang berbeda-beda tergantung pada
kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan akan digunakan, antara
lain:
(a). Polyaster Putty
Merupakan putty dua komponen yang menggunakan organik peroxide sebagai hardener. Berbagai tipe putty, tergantung pada penggunaan. Pada
umumnya, putty ini mengandung extender pigmen dan dapat digunakan untuk membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah
mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur
yang kasar.
(b). Epoxy Putty
Merupakan tipe putty dengan dua komponen yang menggunakan
amine sebagai hardener. Oleh karena sangat baik ketahanan karat dan adhesi
terhadap berbagai material dasar, maka epoxi
putty sering digunakan untuk
memperbaiki resin parts. Dalam hal kemampuan pengeringan,
pembentukan, pengamplasan, material ini lebih buruk dari pada polyester putty.
(c). Lacquer Putty
Putty ini adalah satu
komponen yang terutama terbuat dari nitrocellullose
dan alkyd atau acrylic resin. Terutama
digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (pin hole), atau penyok
kecil yang masih tertinggal setelah penggunaan surfacer.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar